Prakiraan Harga Gas Alam: Reli Harga Terus Menjulang untuk Tahun 2022
06:00, 31 March 2022

Pasar gas alam kembali kacau karena pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, setelah jeda singkat awal tahun ini karena cuaca musim dingin yang lebih ringan dan persediaan yang cukup.
Di AS, Asia, Eropa, harga gas alam menguat bersama dengan minyak mentah dan logam ke level tertinggi multi tahun sejak Rusia meluncurkan serangan terhadap Ukraina pada tanggal 24 Februari. Perang memperkuat ketakutan akan kekurangan persediaan, yang merupakan faktor dominan dalam kenaikan harga gas alam untuk sebagian besar tahun 2021.
Tolok ukur harga gas berjangka Eropa dari Belanda, Title Transfer Facility (TTF), secara konsisten memecahkan rekor harga di beberapa hari pertama bulan Maret untuk diperdagangkan di atas €200/MWh (megawatt hour atau megawat jam) setelah invasi.
Di Asia, Japan-Korea Marker (JKM) yang dinilai oleh Platt's – yaitu tolok ukur untuk harga gas alam cair (LNG) di wilayah tersebut – diperdagangkan mendekati rekor tertinggi lebih dari $56/MMBtu (metric million British thermal unit atau metrik juta unit termal Inggris) yang dicapai pada bulan Oktober 2021. Gas berjangka AS, Henry Hub, juga diperdagangkan kuat di atas $4,5/MMBtu.
Pasar menanggapi potensi lonjakan pembelian LNG dari benua itu dan Inggris.
Oleh karena perang semakin intens, ketidakpastian mengenai persediaan dari produsen gas alam terbesar kedua di dunia telah membuat pasar tetap waspada. Trader bersiap untuk siklus super komoditas baru (periode kenaikan harga komoditas yang berkepanjangan).
Apa prakiraan gas alam untuk sisa tahun ini dan seterusnya di tengah meningkatnya perang Rusia-Ukraina?
Prospek Harga Gas Tahun 2022: Penggerak Utama Harga
Bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada bulan lalu, gangguan persediaan gas alam dari Rusia, pemasok gas terbesar Eropa, telah menjaga harga gas di benua itu dan UK tetap naik pada tahun lalu.
Menjelang tahun 2022, tolak ukur harga gas berjangka Eropa dari Belanda, Title Transfer Facility (TTF), telah jatuh dari harga tertinggi sebesar €187,79 per megawatt jam (MWh) pada akhir bulan Desember 2021. Harga bahkan stabil di sekitar €75 /MWh di beberapa minggu pertama tahun ini karena persediaan gas Rusia pulih. Impor tambahan gas alam cair membantu menutup defisit persediaan dari Rusia.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pengiriman gas dari Rusia ke Eropa melalui pipa menurun 25% pada kuartal keempat tahun 2021 year-on-year. Rusia memasok sekitar 40% dari konsumsi gas Eropa pada tahun 2021.
Di Asia, analisis teknis gas alam menunjukkan harga JKM juga turun ke $25/MMBtu pada awal tahun 2022 dari rekor harga di atas $56/MMBtu pada bulan Oktober 2021.
Periode harga gas alam yang melemah tidak berlangsung lama. Pada tanggal 24 Februari, Rusia memulai invasinya ke Ukraina, mendorong negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi keuangan dan bisnis ke Rusia.
Kanada, Uni Eropa (UE) dan AS, pada tanggal 26 Februari mengumumkan bahwa mereka telah melarang bank-bank Rusia tertentu dari SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), sistem pesan antar bank. Jerman juga bergerak untuk menangguhkan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2, yang memiliki kapasitas untuk mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman.
Berkomentar untuk proyek Nord Stream 2 yang dihentikan, Fernando C Hernandez, spesialis teknologi di bidang energi dan prinsipal di Hernandez Analytica, mengatakan:
Pada tanggal 2 Maret, Uni Eropa melarang tujuh pemberi pinjaman Rusia lainnya dari SWIFT, tetapi mengecualikan lainnya yang menangani pembayaran energi, Reuters melaporkan. Meskipun sanksi Barat tidak ditujukan pada ekspor energi negara itu, pasar menjadi semakin gelisah sehingga dapat memicu pembalasan dari Rusia.
Gas berjangka Belanda, TTF, secara konsisten mencapai rekor baru setelah pertama kali menembus level 200/MWh pada tanggal 2 Maret, meskipun persediaan gas dari Rusia masih mengalir tanpa gangguan. Pada tanggal 7 Maret, harga gas Eropa melonjak 42% dari penutupan hari Jumat di €270/MWh karena kekhawatiran atas persediaan meningkat.
Harga LNG Asia juga menguat mengikuti lonjakan harga gas Eropa. JKM untuk pengiriman bulan April melompat ke $51,77/MMBtu pada tanggal 7 Maret, hampir 43% dari penutupan hari Jumat di $38,65/MMBtu.
Wakil perdana menteri Rusia, Alexander Novak, mengancam akan memotong persediaan gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1 yang ada setelah AS mengatakan kepada sekutunya untuk mempertimbangkan larangan impor minyak Rusia, Guardian melaporkan pada tanggal 8 Maret.
“Keamanan energi Jerman tidak dapat dipisahkan dengan keputusan Rusia untuk memutuskan terus menyediakan gas ke Jerman, atau tidak,” ujar Hernandez.
“Novak memiliki pedoman mendalam tentang bagaimana untuk tidak hanya mempersenjatai minyak, dan melakukan hal yang sama dengan gas pada tahun 2022, dan seterusnya. Oleh karena itu, keputusan Novak tentang bagaimana kelanjutannya dengan Nord Stream 1 akan sangat penting untuk diikuti dan dianalisis. Jika Rusia memutuskan untuk menghentikan aliran gas alam untuk mencapai keuntungan geopolitik di Ukraina (atau di tempat lain), ini dapat berdampak buruk bagi Jerman, serta Eropa,” tambahnya.
Tren Gas Alam: Permintaan Tinggi LNG
Potensi gangguan persediaan gas dari Rusia dapat memaksa pembeli Eropa untuk mengambil lebih banyak kargo LNG, meningkatkan persaingan bagi pembeli Asia yang haus energi. Tahun lalu, inventori yang kuat dan cuaca yang lebih ringan dari perkiraan di Asia Timur Laut telah membantu mengalihkan kargo gas sangat dingin ke Eropa, menurut IEA.
Badan tersebut mencatat bahwa LNG yang masuk ke UE dan UK mencapai all time high sebanyak 13 bcm (billion cubic meter atau miliar meter kubik) pada bulan Januari – hampir tiga kali lipat dari level tahun lalu dan sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan dengan aliran pipa Rusia bulan itu.
“Importir LNG Asia juga menghindari pembelian gas Rusia karena komplikasi pembayaran. Oleh karena itu, permintaan kargo LNG tetap tinggi,” perusahaan itu menambahkan.
J.P. Morgan, dalam catatan tanggal 4 Maret, memperkirakan bahwa mungkin ada hingga 33,5 bcm ekspor gas alam Rusia yang berisiko selama sisa tahun ini, dengan potensi kerusakan infrastruktur yang mungkin terjadi di Ukraina.
AS bisa memanfaatkan peningkatan permintaan dari Eropa karena negara-negara itu mencari alternatif untuk gas Rusia.
Usulan proyek LNG baru AS dengan total kapasitas sekitar 160 juta ton per tahun (mmtpa) memiliki izin untuk konstruksi dan penjualan ekspor, ujar Crooks. Itu lebih dari total kapasitas ekspor AS yang saat ini beroperasi dan sedang dibangun, yang totalnya sekitar 110 mmtpa.
“Perburuan persediaan tambahan negara-negara Eropa meningkatkan kemungkinan proyek-proyek itu berlanjut,” ujarnya.
Gas berjangka AS, Henry Hub ditutup di $4,83/MMBtu pada tanggal 7 Maret, naik 5,6% dari $4,57/MMBtu pada tanggal 1 Maret.
Prakiraan Harga Gas Alam: Eropa
J.P. Morgan mempertahankan asumsi kasus dasarnya bahwa Rusia akan terus memenuhi komitmen persediaan gas alam untuk jangka panjang ke Eropa. Dalam prakiraan harga gas alam tahun 2022, bank mengharapkan TTF Belanda berada di rata-rata €81,25/MWh.
“Kami berasumsi premi risiko geopolitik saat ini sekarang tertanam dalam prakiraan harga tahunan 2022 kami sebesar 81,25 euro/MWh (akibat potensi risiko gangguan persediaan) akan meminjamkan ke Eropa Barat Laut untuk mengimpor sekitar 18% lebih banyak LNG dari tahun ke tahun, karena Harga TTF cenderung menarik lebih banyak spot cargo dibandingkan tahun lalu,” kata Shikha Chaturvedi, Head of Global Natural Gas and Natural Gas Liquids Strategy di JP Morgan.
Penyedia data ekonomi Trading Economics memprakirakan (per tanggal 8 Maret 2022) bahwa harga gas alam Eropa bisa diperdagangkan di €211.30/MWh pada akhir kuartal ini. Trading Economics menawarkan harga target gas alam sebesar €279,26/MWh untuk TTF dalam waktu 12 bulan.
Pada tanggal 28 Februari, S&P Global Ratings menaikkan ekspektasi harga gas alam TTF untuk tahun 2022 dari $20/MMBtu menjadi $30/MMBtu. Selain itu, perusahaan mengatakan persediaan dan permintaan global dasar telah menguat dalam beberapa bulan terakhir dan akan mendukung harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Harga gas TTF Belanda diharapkan akan turun ke $18/MMBtu pada tahun 2023 dan $12/MMBtu pada tahun 2024, menurut S&P Global Rating. Namun, prakiraan itu lebih tinggi dari sebelumnya yang masing-masing sebesar $13/MMBtu dan $9/MMBtu untuk tahun 2023 dan 2024.
Prediksi Gas Alam: Henry Hub
Untuk prospek harga gas alam tanggal 8 Februari dari Energy Information Administration (EIA) AS, diharapkan harga spot Henry Hub berada di rata-rata $4,07/MMBtu pada tahun 2022, naik sedikit dari $4,06/MMBtu pada tahun 2021. Harga bisa naik ke $3,74 pada tahun 2023.
Dalam prakiraan harga gas alam tahun 2022, S&P Global Ratings merevisi harga spot Henry Hub menjadi $4/MMBtu dari $3,5/MMBtu. Perusahaan rating itu meningkatkan prakiraan Henry Hub menjadi $3,25/MMBtu dari $3/MMBtu untuk tahun 2023, sementara prakiraan untuk tahun 2024 tetap tidak berubah di $2,75.
Per tanggal 8 Maret, Trading Economics memperkirakan Henry Hub akan diperdagangkan di $5,31 pada akhir kuartal ini dan naik ke $6,11 dalam 12 bulan.
Pada saat artikel ini ditulis (tanggal 8 Maret), analis tidak memberikan target harga masa depan gas alam untuk tahun 2025 dan 2030.
Ketika mencari proyeksi harga gas alam, penting untuk diingat bahwa prakiraan analis bisa salah. Proyeksi analis berdasarkan pada studi fundamental dan teknis dari kinerja aset. Kinerja masa lalu bukanlah jaminan return di masa depan.
Penting untuk melakukan riset pribadi dan selalu ingat bahwa keputusan Anda untuk melakukan trade bergantung pada bagaimana Anda menyikapi berbagai risiko yang mungkin muncul, keahlian Anda di pasar kripto, penyebaran portofolio investasi Anda, dan seberapa nyaman Anda dalam menghadapi resiko kehilangan uang. Jangan menginvestasikan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya.
FAQ
Akankah harga gas naik atau turun?
Menurut gambaran pandangan analis pada artikel ini, tren gas alam adalah bullish dengan harga Henry Hub AS dan TTF Belanda diharapkan akan naik tahun ini.
Faktor apa yang memengaruhi harga gas?
Situasi geopolitik saat ini di tengah konflik militer yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah mendorong rekor harga gas. Secara umum, harga gas alam dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk permintaan terkait cuaca untuk pemanas musim dingin atau pasar AC selama musim panas. Aktivitas industri juga memengaruhi permintaan gas untuk listrik untuk menjalankan mesin di pabrik. Selain itu, gangguan persediaan seperti pemadaman di ladang gas atau gangguan pada jaringan pipa transmisi/distribusi juga dapat mendorong kenaikan harga gas alam.
Seberapa tinggi harga gas akan naik pada tahun 2022?
Per tanggal 8 Maret 2022, Trading Economics mengharapkan harga gas Eropa akan diperdagangkan di €279,26/MWh dan gas AS Henry Hub di $6,11 dalam waktu 12 bulan.
Mengapa harga gas alam terus naik?
Harga gas alam terus naik karena pemulihan permintaan telah meningkat karena negara-negara membuka ekonomi mereka setelah pandemi. Di sisi lain, persediaan kembali menurun. Hal yang menambah kesulitan pasar yang sudah ketat adalah invasi Rusia ke Ukraina, yang memicu kekhawatiran berkurangnya persediaan dari Rusia karena sanksi atas invasi Ukraina.
Related topics